Sabtu, 02 November 2019

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEPEMIMPINAN INSPIRASIONAL

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DAN KEPEMIMPINAN INSPIRASIONAL

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Kepemimpinan Pendidikan
yang dibina oleh Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd.

Disusun oleh:
Afra Irrene Fredyski               (170131601030)
Kholifatul Khoiria                   (170131601069)
Widi Ika Cahyani                    (170131601078)





UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Desember, 2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan anugerah-Nyalah kami dapat  menyelesaikan makalah  yang berjudul “Perbedaan Kepemimpinan Transformasioanl dan Kepemimpinan Inspirasional” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas matakuliah Kepemimpinan Pendidikan yang dibina oleh Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd.
            Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.


           Malang, 04 Desember 2018

Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                           ii
DAFTAR ISI                                                                                                        iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                   1
B.     Rumusan Masalah                                                                              1
C.     Tujuan                                                                                                2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kepemimpinan Transformasional                                    3
B.     Gaya Kepemimpinan Transformasional                                            4
C.     Pengertian Kepemimpinan Inspirasional                                           6
D.    Gaya Kepemimpinan Inspirasional                                                    8
E.     Perbedaan Kepemimpinan Transformasional dan
Kepemimpinan Inspirasional                                                             10
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan......................................................................................      14
B.     Saran                                                                                                    14
DAFTAR RUJUKAN                                                                                       15





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemimpin merupakan faktor penting dalam kemajuan dan pengembangan organisasi untuk mengarah kepada hal yang lebih baik. Pemimpin muncul karena adanya permbedaan, dengan adanya seorang pemimpin diharapkan dapat merangkul anggota dan menyelaraskan agar dapat mencapai tujuan bersama dalam organisasi. Seorang pemimpin dipilih karena dianggap mampu dan dapat dipercaya untuk membawa perubahan pada organisasi yang telah dibentuk.
Pada dasarnya seorang pemimpin memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membuat perubahan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Namun dalam memimpin seorang pemimpin mempunyai gaya dan tipe kepemimpinan yang berbeda-beda. Tipe dan gaya dalam kepemimpinan sendiri meliputi  tipe dan gaya kepemimpinan yang otoriter, demokratis, gaya kepemimpinan agitator, transformasioanal, inspirasional, karismatik dan lain-lain.
Pemilihan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam organisasi haruslah memperhatikan kondisi nyata dari anggota itu sendiri. Sehingga pemimpin dapat menggerakkan dan mempengaruhi anggota dengan baik. Dari gaya kepemimpinan tersebut, disini penulis akan memaparkan mengenai dua gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan inspirasional.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari kepemimpinan transformasional?
2.      Bagaimana gaya kepemimpinan transformasional?
3.      Apa pengertian dari kepemimpinan inspirasional?
4.      Bagaimana gaya kepemimpinan inspirasional?
5.      Apa perbedaan dari kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan inspirasional?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Untuk menjelaskan pengertian kepemimpinan transformasional.
2.      Untuk menjelaskan gaya kepemimpinan transformasional.
3.      Untuk menjelaskan pengertian kepemimpinan inspirasional.
4.      Untuk menjelaskan gaya kepemimpinan inspirasional.
5.      Untuk menjelaskan perbedaan antara kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan inspirasional.






BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah suatu proses yang pada dasarnya para pemimpin dan bawahan saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Menurut Muallidin (2016) Kepemimpinan transformasional secara konsep dan teori lebih dipahami sebagai gaya kepemimpinan yang melibatkan pengikut, memberikan inspirasi bagi para pengikutnya, serta berkomitmen untuk mewujudkan visi bersama dan tujuan bagi suatu organisasi, serta menantang para pengikutnya untuk menjadi pemecah masalah yang inovatif, dan mengembangkan kapasitas kepemimpinan melalui pelatihan, pendampingan, dengan berbagai tantangan dan dukungan. Pemimpin transformasional dan bawahan menjadi bagian dari kelompok yang memiliki tujuan yang sama. Dengan menunjukkan masalah, situasi dan visi yang menarik untuk masa depan dengan mencerminkan nilai-nilai bawahan mereka. Kepemimpinan transformasional membantu bawahan mereka untuk melampaui harapan yang menjadi target dalam mewujudkan visi mereka menjadi nyata. Menurut Riadi (2017) Kepemimpinan transformasional merupakan pemimpin yang kharismatik dan mempunyai peran sentral serta strategi dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. Pemimpin transformasional diharapkan memiliki kharisma sehingga pemimpin transformasional ini dalam memimpin bisa membawa lembaga tersebut menuju ke arah tujuan. Tetapi tidak semua pemimpin mempunyai kharisma saat memimpin lembaganya. Menurut Yuningsih dan Herawan (2015) salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya peran pemberi pengaruh (kharisma) yaitu masih ada kepala sekolah yang belum optimal dalam melibatkan semua komponen sekolah dalam menyusun visi dan misi sekolah.
Pemimpin transformasional  harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi di masa depan dengan bawahannya, dan juga mempertinggi kebutuhan bawahan dari pada apa yang mereka butuhkan. Pemimpin transformasioanal adalah pemimpin yang membantu suatu lembaga dan orang lain untuk membuat perubahan positif dalam aktivitas mereka. Karena perubahan yang positif akan membawa suatu lembaga bisa bersaing di luar lingkungannya. Seorang pemimpin harus mampu membuat perubahan dimanapun pemimpin tersebut mengemban tugas. Bukan lembaga yang membawa nama pemimpin tersebut, tetapi diharuskan pemimpin yang harus membawa lembaga tersebut dapat di kenal di luar masyarakat. Kepemimpinan transformasional akan berpengaruh terhadap lembaga yang efektif karena perilaku kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang dapat menentukan terwujudnya lembaga yang efektif.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang mampu membuat perubahan positif di suatu lembaga yang dipimpin, dengan menggunakan kharismatik yang dimiliki, serta dapat menerima dan membawa bawahan menjadi lebih baik lagi. Kepemimpinan transformasional tidak akan dapat berjalan jika tidak didampingi dengan sikap dan sifat yang positif lainnya. Seorang pemimpin harus menjadi sosok yang dinamis, kreatif, dan kompetitif serta tidak mudah menyerah, patah semangat, dan lemah cita-cita.

  1. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Gaya kepemimpinan transformasional adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mampu melakukan perubahan dalam diri individu itu sendiri untuk mencapai performa terbaik melalui kharisma, pemberian stimulasi intelektual, motivasi, dan perhatian pada individu. Gaya kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin transformasional yaitu mengidentifikasi bahwa menjadi agen perubahan, pemberani, mempercayai orang lain, bertindak atas dasar nilai bukan atas dasar individu, meningkatkan kemampuannya, memiliki visi ke depan. Pemimpin yang transformasional harus dapat menghargai ide-ide baru. Menurut Erik Rees (dalam Riadi 2017) prinsip-prinsip yang harus diciptakan oleh seorang pemimpin transformasional, yaitu:


  1. Simplifikasi, keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang akan menjadi cermin dan tujuan bersama. Kemampuan serta keterampilan dalam mengungkapkan visi secara jelas, praktis dan tentu saja transformasional yang dapat menjawab kemana kita akan melangkah? menjadi hal pertama yang penting untuk kita implementasikan.
  2. Motivasi, kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang perlu kita lakukan. Pada saat pemimpin transformasional dapat menciptakan suatu sinergitas di dalam organisasi, berarti seharusnya dia dapat pula mengoptimalkan, memotivasi dan memberi energi kepada setiap pengikutnya. Praktisnya dapat saja berupa tugas atau pekerjaan yang betul-betul menantang serta memberikan peluang bagi mereka pula untuk terlibat dalam suatu proses kreatif baik dalam hal memberikan usulan atau pun mengambil keputusan dalam pemecahan masalah, sehingga hal ini pula akan memberikan nilai tambah bagi mereka sendiri.
  3. Fasilitasi, dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif memfasilitasi pembelajaran yang terjadi di dalam organisasi secara kelembagaan, kelompok, atau pun individual. Hal ini akan berdampak pada semakin bertambahnya modal intelektual dari setiap orang yang terlibat di dalamnya.
  4. Mobilitasi, yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di dalamnya dalam mencapai visi dan tujuan. Pemimpin transformasional akan selalu mengupayakan pengikut yang penuh dengan tanggung jawab.
  5. Siap siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru yang positif.
  6. Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad bulat untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk ini tentu perlu pula didukung oleh pengembangan disiplin spiritualitas, emosi, dan fisik serta komitmen.
Kepemimpinan transformasional memiliki penekanan pada visi dan misi yang jelas, penggunaan komunikasi secara efektif, pemberian rangsangan intelektual dan perhatian pribadi terhadap permasalahan individu pada anggota organisasinya. Inti dari kepemimpinan transformasional yaitu melakukan transformasi. Menurut Northouse (dalam Hera, 2013) memberikan beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional, yakni sebagai berikut:
1.      Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk organisasi.
2.      Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang tinggi.
3.      Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat kerja sama.
4.      Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi.
5.      Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan.
6.      Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk berkontribusi terhadap organisasi.

  1. Pengertian Kepemimpinan Inspirasional
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Dengan kata lain kepemimpinan adalah suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk memepengaruhi, membimbing dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan bersama. Dalam pengertian ini seseorang yang ingin diakui sebagai pemimpin harus memiliki kelebihan dalam beberapa fungsi yakni mempengaruhi, membimbing sampai pada mengelola orang lain (fatonah:2013). Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi individu atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu dengan sukarela sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain, dalam proses kepemimpinan itu, ditemukan ada fungsi pemimpin yang memberi pengaruh, ada pengikut (anggota) yang menerima pengaruh dan ada


aktivitas dan ada suatu situasi di mana kepemimpinan tersebut berlangsung (Nasution:2015). Kepemimpinan seorang Kepala Sekolah akan berpengaruh terhadap kedisiplinan guru dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya selaku pendidik, pengajar, dan pelatih. Sebagaimana telah disampaikan di muka, bahwa Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan mempunyai tugas memadukan unsur-unsur sekolah dengan memperhatikan situasi lingkungan budayanya, yang merupakan kondisi bagi terciptanya sekolah yang efektif (fatonah:2013). Secara sederhana kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini berarti kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain  agar mengikuti keinginan seorang pemimpin Nasution dalam (Makawimbang, 2012: 6).
Pemimpin menampilkan keyakinan, menekankan kepercayaan, mengambil isu-isu yang sulit, menyajikan nilai-nilai mereka yang paling penting, dan menekankan pentingnya tujuan, komitmen, dan konsekuensi etis dari keputusan. Motivasi inspirasional. Pemimpin mengartikulasikan visi menarik dari masa depan, menantang pengikut dengan standar yang tinggi, berbicara optimis dengan antusias, dan memberikan dorongan dan makna untuk apa yang perlu dilakukan. Ada beberapa macam pengertian mengenai kepemimpinan diantaranya menurut Wukir (2013: 134) memberikan pengertian kepemimpinan yang merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan bersama.
Dalam suatu kepemimpinan inspiratif yang mana di jelaskan bahwa seorang pemimpin dapat memberikan ide-ide yang jelas dan harapan yang tinggi, menyimpulkan upaya sebagai fokus, dan memiliki kemampuan untuk mengekspresikan tujuan-tujuan penting dalam berbagai cara yang sederhana. Menurut Bass dalam (Rosari: 2011) Inspirational motivation menekankan pada penanaman visi ke depan. Pimpinan mengidentifikasi ide-ide ke depan dan mendorong anggota untuk mencapai visi dan tujuan organisasi. Pimpinan memberikan tantangan kepada anggota dengan standar prestasi yang tinggi, kepada anggota dengan antusias, menunjukkan pentingnya visi ke depan, serta kebutuhan untuk mencapainya. Dengan kata lain, inspirational motivation merupakan dimensi yang direfleksikan dengan perilaku yang memberikan makna dan tantangan kerja bagi anggota serta membangkitkan semangat dengan antusias dan optimisme tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian dapat di simpulkan kepemimpinan inspirasional yaitu suatu seorang pemimpin yang dapat menggerakkan dan memberikan ide-ide yang jelas, harapan dan prestasi serta dapat membangkitkan semangat dan antusiasi dan optimisme yang tinggi untuk mencapai visi dan tujuan organisasi.

  1. Gaya Kepemimpinan Inspirasional
Kepemimpinan inspirasional yaitu kepemimpinan inspirasional yaitu suatu seorang pemimpin yang dapat menggerakkan dan memberikan ide-ide yang jelas, harapan dan prestasi serta dapat membangkitkan semangat dan antusiasi dan optimisme yang tinggi untuk mencapai visi dan tujuan organisasi. Sehingga pemimpin dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi dan menilai sebaiknya juga dapat memeberikan motivasi kepada bawahanya untuk mengembangkan kinerjanya serta dapat menginspirasi anggotanya. Bass dan Avolio dalam (Wiyono, B 2013:32) mengemukakan beberapa perilaku yang menunjukkan faktor inspirational motivation, yaitu melibatkan anggota dalam menetapkan visi organisasi ke depan, menyampaikan harapan yang tinggi kepada anggota dalam mencapai tujuan, meningkatkan optimism, antusiasme, dan komitmen anggota dalam mencapai tujuan.
Menurut Zenger & Folkman (2013) menyatakan bahwa ada 10 perilaku seseorang yang dapat membantu dia untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu menginspirasi dan memotivasi yang lain, yaitu:


1.                  Menjalin hubungan emosional dengan bawahan
2.                  Menetapkan tujuan yang jelas dan tegas
3.                  Merumuskan Visi yang jelas
4.                  Memiliki komunikasi yang baik
5.                  Mengembangkan yang lain
6.                  Mampu berkolaborasi
7.                  Inovatif
8.                  Senantiasa berinisiatif
9.                  Pelopor dalam perubahan
10.              Menjadi panutan.
Gaya kepemimpinan inspirasional juga dipengeruhi oleh karakteristik seorang pemimpin dalam mengelola ide-ide yang sudah direncanakan, maka dalam penerapanya pemimpin lebih baik juga memperhatikan:
    1. Mengekspresikan hal-hal positif yang tepat
Seorang pemimpin yang inspiratif akan mampu mengupas sisi positf dari sutau masalah. Mereka akan mengetahui permasalahan tersebut dan mampu memberikakan penyelesaian dengan cara yang positif pula. Serta dapat mengahadapi tantangan dan kegagalan.
2.      Akan selalu berterima kasih kepada tim
Tidak ada yang mampu menyerap komitmen dari sebuah tim lain apa yang telah dirasakan ketika suatu upaya tidak dihargai oleh pimpinan. Seorang pemimpin yang tidak memberikan apresiasi kepada karyawannya dengan hasil kerjanya akan berakibat kurangnya semangat untuk bekerja. Sehingga ucapan terima kasih sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3.      Memiliki visi, misi dan tujuan di masa depan yang jelas
Pemimpin yang hebat mampu mendeskripsikan sebuah visi, misi dan tujuan dengan sangat jelas. Melalui kata-kata, tindakan dan keyakinan, seorang pemimpin yang inspiratif untuk mengetahui seperti apa yang diinginkan dam mampu menunjukkan kepada orang lain bagaimana cara mewujudkannya.
4.      Selalu mendengarkan
Pemimpin yang inspiratif harus benar-benar mendengarkan aspirasi yang dikatakan karyawan dan mampu memberikan respon yang tepat. Pemimpin harus berlatih terbuka untuk menerima feedback dari tim dan mendorong mereka untuk bekerja sama dalam kelompok kerja.
5.      Berkomunikasi dengan baik
Pemimpin dalam berkomunikasi harus jelas agar dapat dimengerti dan dipahami oleh karyawannya. Pemimpin yang mampu menginspirasi pasti tahu kapan harus mengambil waktu yang tepat dan memastikan setiap komunikasi mampu dimengerti oleh seluruh anggota tim.
6.      Sangat dipercaya
Pemimpin yang menginspirasi orang lain memberikan informasi dengan sebenar-benarnya, berada dalam integritas dengan apa yang mereka janjikan. Untuk oitu seorang pemimpin harus dapat di percaya dan tidak pernah ingkar pada janjinya
7.      Memiliki passion yang kuat
Seorang pemimping juga harus memiliki antusiasme untuk menjadi misi organisasi yang merupakan hal penting untuk menjadi seorang pemimpin yang inspiratif. Jika seorang pemimpin tidak mampu memahami pekerjaan yang di lakukan dengan tujuannya, maka karyawan pun juga demikian. Sehingga passion yang di tunjukkan oleg seorang pemimpin akan mengingatkan semua anggota tim dalam bekerja.

  1. Perbedaan Kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan Inspirasional
Menurut Northouse (2013 : 202-204) ada enam kelemahan dan kritik dari teori kepemimpinan transformasional ini, yaitu:


1.      Bahwa ia tidak memiliki kejelasan konseptual. Karena adanya tumpang tindih substansial antara masing-masing Empat komponen (pengaruh ideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual , dan pertimbangan individual) menunjukkan bahwa dimensi itu tidak jelas. Selanjutnya, parameter kepemimpinan transformasional sering tumpang tindih dengan konseptualisasi kepemimpinan serupa. Misalnya, menunjuk bahwakepemimpinan transformasional dan karismatik sering diperlakukan sinonim, meskipun di beberapa model kepemimpinan karisma hanya salah satu komponen dari kepemimpinan transformasional.
2.      Kritik berfokus pada bagaimana kepemimpinan transformasional diukur. Beberapa peneliti biasanya menggunakan beberapa versi Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) untuk mengukur kepemimpinan transformasional. Namun, beberapa studi telah mengkritik validitas dari MLQ tersebut. Dalam beberapa versi dari MLQ, empat faktor transformasional kepemimpinan (pengaruh idealis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual) berkorelasi tinggi Dengan satu sama lain, yang berarti mereka bukanlah faktor yang berbeda. Selain itu, beberapa faktor transformasional berkorelasi dengan faktor-faktor transaksional dan laissez-faire, yang berarti mereka mungkin tidak unik dengan model transformasional.
3.      Bahwa kepemimpinan transformasional memperlakukan kepemimpinan sebagai ciri kepribadian atau kecenderungan bersifat pribadi dari pada perilaku melatih orang. Melatih orang-orang dalam pendekatan ini menjadi masalah karena sulit untuk mengajar orang untuk mengubah sifat mereka. Meskipun banyak ahli, termasuk Weber, House, dan Bass, menekankan bahwa kepemimpinan transformasional berkaitan dengan perilaku pemimpin, seperti bagaimana pemimpin melibatkan diri dengan pengikut, ada kecenderungan untuk melihat pendekatan ini dari perspektif sifat. Masalah ini diperparah karena kata transformasional menciptakan gambar dari satu orang menjadi komponen yang paling aktif dalam proses kepemimpinan. Sebagai contoh, meskipun "menciptakan visi" melibatkan input dari pengikut, ada kecenderungan untuk melihat pemimpin


4.      transformasional sebagai visioner. Ada juga kecenderungan untuk melihat pemimpin transformasional sebagai orang yang memiliki kualitas khusus yang mengubah orang lain.
5.      Para peneliti belum menetapkan bahwa pemimpin transformasional sebenarnya mampu mengubah individu dan organisasi. Ada bukti yang menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dikaitkan dengan hasil positif, seperti efektivitas organisasi. Namun dalam penelitian belum menunjukkan hubungan sebab akibat antara pemimpin transformasional dan perubahan pengikut atau organisasi yang jelas.
6.      Kepemimpinan transformasional adalah elitis dan anti-demokrasi. Pemimpin transformasional sering memainkan peran langsung dalam menciptakan perubahan, membangun visi, dan advokasi arah baru. Hal ini memberikan kesan yang kuat bahwa pemimpin bertindak secara independen dari pengikut atau menempatkan dirinya di atas kebutuhan para pengikut.
7.      Kepemimpinan transformasional memiliki potensi untuk disalahgunakan. Kepemimpinan transformasional berkaitan dengan perubahan nilai-nilai masyarakat menuju visi baru. Tapi siapa yang harus menentukan arah yang baru yang lebih baik? Dan siapa yang memutuskan bahwa visi baru adalah visi yang lebih baik?
Ciri-ciri kepemimpinan transformasional menurut Setiawan (2013) yaitu:
1.      Idealized Influence (Pengaruh Ideal)
Perilaku pemimpin yang memiliki keyakinan diri yang kuat, komitmen tinggi, mempunyai visi yang jelas, tekun, pekerja keras dan militan, konsisten, mampu menunjukkan ide-ide penting, besar dan agung, serta mampu menularkannya pada komponen-komponen organisasi pendidikan, mampu memengaruhi dan menimbulkan emosi-emosi yang kuat para komponen organisasi pendidikan terutama terhadap sasaran organisasi pendidikan, memberi wawasan serta kesadaran akan misi, membangkitkan kebanggan, serta menumbuhkan kepercayaan pada para komponen organisasi pendidikan.
2.      Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)
Pemimpin transformasional dalam memberikan motivasi inpirasinya dengan: (a) Kepala sekolah menginspirasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa diraih dengan menunjukkan potensi yang selamaini tidak dirasakan oleh komponen organisasi; (b) Kepala sekolah dituntut mempunyai keterampilan menggunakan kata-kata yang dapat atau bisa membangkitkan semangat dan inspirasi segenap komponen pendidikan. Kata-kata yang penuh semangat akan mengobarkan spirit mereka untuk mencipta dan membangun motivasi kerja dalam sistem nilai dan moral yang tinggi; (c) Kepala sekolah memanfaatkan simbol-simbol tertentu untuk menggerakkan komponen organisasi pendidikan, sebab penggunaan simbol ini amat efektif untuk mengubah perilaku, misalnya dalam menampilkan visi yang menggairahkan bagi komponen organisasi mereka sehingga mereka merasa tertantang untuk mewujudkan visi tersebut.
3.      Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)
Kepemimpinan transformasional dalam hal melakukan stimulasi intelektual adalah dengan: (a) Pemimpin memiliki wawasan jauh kedepan dan berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tetapi dimasa datang; (b) Pemimpin mengajak komponen organisasi untuk berimajinasi dan bermimpi yang diarahkan untuk penataan misi organisasi pendidikan di masa depan yang ketat dengan kompetensi; (c) Pemimpin memberikan ruang untuk komponen organisasi pendidikan untuk mengantualisasikan diri mereka misalnya dengan mengajak komponen organisasi pendidikan untuk memecahkan permasalahan dari perspektif baru lebih komprehensif dan luas sehingga dapat menimbulkan budaya musywarah dan kerjasama.
4.      Individualized Consideration (Pertimbangan Individual)
Seorang pemimpin harus dapat mengidentifikasi kemampuan bawahan, memberi kesempatan belajar, memberikan pelatihan terhadap bawahan, dan memberikan umpan balik kepada bawahan untuk pengembangan diri.





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Pada umumnya karakteristik pemimpin yang baik yaitu memiliki karakter yang sederhana, cerdas, jujur, adil, bijaksana, tanggungjawab dan masih banyak lagi. Kepemimpinan transformasional adalah jenis kepemimpinan yang mengarah ke perubahan positif pada mereka yang mengikuti (anggota). Pemimpin transformasional umumnya energik, antusias dan bergairah. Tidak hanya para pemimpin memperhatikan dan terlibat dalam proses, mereka juga difokuskan untuk membantu setiap anggota kelompok untuk dapat berhasil untuk mencapai tujuan. Sementara itu, kepemimpinan inspirasional yaitu kepemimpinan yang mendorong kinerja dan produktivitas karyawan dengan memberikan motivasi yang berasal dari pemimpin itu sendiri. Setiap karyawan yang termotivasi dapat bekerja dengan cenderung lebih giat dan kreatif. Karyawan yang inovatif dan kreatif dapat mendukung tumbuh kembang dan memiliki daya saing baik.

B.  Saran
Menjadi seorang pemimpin haruslah memiliki integritas yang tinggi dalam memimpin. Pemimpin juga harus memiliki kepribadian-kepribadian yang baik sebagai seorang pemimpin. Kepribadian yang baik tersebut meliputi sikap jujur, bertanggungjawab, dapat dipercaya dan lain sebagainya. Sedangkan sebagai seorang pemimpin transformasional pemimpin seharusnya dapat memberikan rangsangan dan inspirasi kepada bawahan. Pemimpin transformasional dianggap sebagai model yang ideal bagi bawahannya, sehingga dengan adanya hal tersebut dapat mendorong kreativitas dan inovasi bagi bawahan. Dengan adanya inovasi dan kreativitas dari bawahan dapat mengurangi penurunan yang tinggi dan dapat meminimalisir penurunan pada lembaga pendidikan.



DAFTAR RUJUKAN

Fatonah, I.2013. Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Tarbawiyah Volume 10 (Nomor 2): 111

Hera. 2013. Teori Kepemimpinan Transformasional, (Online),        (http://www.herachaqy.com/2013/10/hera-teori-kepemimpinan-   transformasional.html), diakses 04 Desember 2018.

Muallidin, I. 2016. Kepemimpinan Transformasional Dalan Kajian Terotik Dan Empiris,             (Online), (https://www.researchgate.net/publication/320211511_KEPEMIMPINAN            _TRANSFORMASIONAL_DALAN_KAJIAN_TEROTIK_DAN_EMPI  RIS),    diakses 04 Desember 2018.
Nasution, N,W. 2015. Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah. Jurnal Tarbiyah, Vol. 22
(Nomor 1): 70
Northouse, P. G. 2013. Leadership Theory and Practice Sixth Edition. United        State of            America: Sage Publication.
Riadi, M. 2017. Kepemimpinan Transformasional, (Online),             (https://www.kajianpustaka.com/2017/08/kepemimpinan-     transformasional.html),           diakses 04 Desember 2018.
Redaksi. 2017. 7 Karakter Seorang “Leader”. shiftindonesia.com/7-karakter-inspiratif-seorang-leader/. (online) Di akses pada 3 Desember 2018
Setiawan, B.A. & Muhith, A. 2013. Transformasional Leadership Ilustrasi di Bidang       Organisasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wiyono, B. 2013. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Malang
Wukir.2013.Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah. Jogjakarta: Multi Presindo


Yuningsih, E. & Herawan, E. 2015. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan          Iklim Sekolah         terhadap Sekolah Efektif pada SD Negeri di Purwakarta, 22(2), 86.            Dari https://media.neliti.com/media/publications/73014-ID-kepemimpinan-      transformasional-kepala-sek.pdf.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitor Counter

Popular Posts

Buku Tamu


Ingin Widget ini ?
Klik di sini

Comment

About

3/random/post-list
Copyright © Lentera Pendidikan | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com