PEMELIHARAAN
HUBUNGAN ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
DI MAN 1 MALANG
Dewi Rahayu
Kholifatul Khoiria
Rosa Melani
Jurusan
Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Malang, Jalan Semarang 05 Kota Malang 65145
Abstract: employee maintenance is very important in an
organization because employees are an asset that is very important for the
development of the organization. With the existence of healthy employees will
have an impact on the success of performance in achieving the desired and
determined goals. Well-maintained employees will produce optimal, effective,
and efficient work so that they can achieve a high level of productivity. The
factors that can affect the success of employee maintenance are motivation,
discipline, and job satisfaction.
Keywords: maintenance, motivation, discipline, job
satisfaction
Abstrak: pemeliharaan karyawan sangat
penting dalam suatu organisasi karena karyawan merupakan suatu asset yang
sangat penting bagi perkembangan organisasi. Dengan adanya karyawan yang sehat
akan berdampak pada keberhasilan kinerja dalam mencapai tujuan yang diinginkan
dan ditetapkan. Karyawan yang terpelihara dengan baik akan menghasilkan kerja
yang optimal, efektif, dan efisien sehingga dapat mencapai tingkat produktifitas
yang tinggi. Adapun faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilan
pemeliharaan karyawan yaitu motivasi, kedisiplinan, dan kepuasan kerja.
Kata Kunci: pemeliharaan, motivasi,
kedisiplinan, kepuasan kerja.
Manajemen
sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlangsungan
suatu lembaga atau instasi. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
membantu instansi dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan. Untuk
mencapai hal itu perlu adanya pengelolaan sumber daya yang baik. Pengelolaan
sumber daya manusia yang baik dapat melalui dari tahapan proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Hal itu bertujuan untuk
meningkatkan hasil kinerja dan dapat melaksanakan kinerja secara efektif dan
efisisen.
Perencanaan
dalam sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja dan menempatkannya
berdesarkan kualifikasi yang sesuai dengan bidangnya, sehingga dapat mencapai
kinerja yang efektif dan efisien serta dapat mewujudkan sasaran yang telah
ditentukan. Program-program yang direncanakan dalam sumber daya manusia seperti
program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pengarahan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan (Priyono & Marnis: 2008).
Pemeliharaan tenaga kerja harus selalu diperhatikan dan tidak lepas dari campur tangan kepala
sekolah. Jika pemeliharaan karyawan
kurang diperhatikan maka semangat
kerja, sikap, loyalitas, kedisiplinan karyawan akan menurun. Alhasil ketidak hadiran jadi meningkat, sehingga pengadaan,
pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan
dengan baik, dan biaya yang besar kurang berarti untuk
menunjang tercapainya tujuan sekolah.
Agar
semua tenaga kerja semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap
loyal dalam menunjang tujuan sekolah maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat
perhatian dari pimpinan.
Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi penuh terhadap
pekerjaanya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
Pemeliharaan
karyawan merupakan suatu bentuk menjaga kondisi fisik, psikis, dan sikap
karyawan agar tetap setia dan dapat bekerja secara efektif dan efisisen sehingga
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Yunarifah dan Kustiani
(2012) motivasi yang kuat dan kepuasan kerja sangat mempengaruhi kinerja
karyawan. Pimpinan dapat memberikan motivasi kepada karyawan mengenai
peningkatan kinerja dengan melakukan evaluasi kinerja, menaikkan
tunjangan, pemberian bonus atau penghargaan dan kesempatan kepada karyawan.
Untuk menciptakan dunia
kerja yang baik, semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap
loyal maka juga diperlukan adanya hubungan komunikasi
antar rekan kerja agar saling menghargai satu sama lain dan menghindari
segala bentuk kesalahpahaman. Kedisplinan dalam dunia kerja sangat diperlukan
dan harus dilakukan karena dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas kerja.
Dalam dunia kerja pastilah karyawan akan mengalami stress kerja maka perlu
dilakukan konseling yang diberikan kepada karyawan, karena dalam dunia kerja konseling sangat
dibutuhkan oleh karyaawan. Terutama pada saat karyawan mengalami stres kerja,
sehingga karyawan membutuhkan suatu penopang untuk menyimpan rahasia yang ada
pada karyawan.
METODE
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara. Sumber data penelitian
berasal dari data primer, data primer ini bisa didapat dengan menggunakan
wawancara. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
mendapatkan informasi melalui tanya jawab dengan menggunkan panduan yang telah
di buat. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dengan mewawancarai wakil
dari waka bidang hubungan dan masyarakat, wawancara yang dilakukan ini
bermaksud untuk mengetahui bagaimana pemeliharaan dan hubungan organisasi dan SDM yang ada di sekolah
MAN 1 Malang yang beralamat di Jl. Baiduri Bulan 2 No.40, Tlogomas, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144. Dalam hal ini penulis melakukan
wawancara dengan informan berdasarkan panduan wawancara, yang disusun merujuk
pada fokus penelitian dan menggunakan media handphone sebagai alat untuk
merekam wawancaranya.
HASIL
Sekolah
melakukan perencanaan pemeliharaan SDM seperti mengembangkan guru dan karyawan dengan mendatangkan orang-orang ahli dalam
bidangnya, untuk dapat meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan-pelatihan
yang telah diberikan. Di MAN 1 Malang pemeliharaannya dilakukan dengan
memberikan motivasi, arahan dan bimbingan. Adapun program-program
pemeliharaannya seperti kegiatan makan bersama yang dilakuan oleh guru dan
karyawan pada setiap hari selasa dan jumat yang biasa disebut dengan jumat
sehat, hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antar guru dan
karyawan. Dalam menciptakan lingkungan kerja disekolah guru dan karyawan saling
mengingatkan guru dan karyawan akan tujuan sekolah. Misalnya pada jam pelajaran
ada guru yang belum memasuki kelas, maka guru yang sedang melaksanakan piket
dapat mengingatkannya, hal itu dapat diketahui dengan adanya CCTV yang ada di
setiap kelas.
Pemberian
motivasi kerja guru dan keryawan di MAN 1 Malang biasanya guru yang
bersangkutan diberikan pelatihan dan pembinaan langsung oleh kemenag, dirjend,
sekjend dan rapat dinas yang merupakan salah satu pembinaan yang dilakukan oleh
kepala sekolah. Di MAN 1 Malang tidak melakukan konseling, serta dalam
pemeliharaan SDM di MAN 1 Malang tidak menuai hambatan sebab guru dan karyawan
memiliki rasa kesadaran diri dari masing-masing orang. Disini kepala sekolah
juga memberikan arahan-arahan kepada guru dan karyawan menegnai pekerjaanya.
Dalam dunia
kerja stres tidak dapat dielakkan, dan di dalam menjalankan pekerjaannya karyawan
pasti mengalami stres kerja, begitu pula di MAN 1 Malang setiap guru dan
karyawan juga mengalami stres kerja. Stres kerja dapat ditimbulkan dari terlalu banyaknya kerjaan
sehingga dapat mebuat kelelahan dan dapat mengganggu kinerja yang dihasilkan.
Biasanya guru dan karyawan dapat mengatasinya dengan saling shering mengenai
hal-hal yang membuatnya merasa stres. Dari sekolah sekolah sendiri upaya yang diberikan
untuk menghilangkan stres terhadap rutinitas kerja yaitu dengan melakukan
family gathering outbound guru serta study banding yang dilakukan di sekolah
lain.
Di MAN 1
Malang cara pendisiplinan guru dan karyawan yaitu dengan memberikan sanksi atau
punishment kepada siapapun yang melanggar ketetapan yang telah ditentukan.
Misalnya, guru yang datang terlambat dikenai sanksi potong gaji 25 ribu setiap
keterlambatan dan 60 ribu setiap tidak datang ke sekolah, meskipun tidak ada
jam mengajar harus tetap datang kesekolah seperti biasanya. Peraturan ini
berlaku pada semua karyawan baik untuk guru tidak tetap dan guru PNS.
Kedisiplinan dalam bekerja sangat penting, hal ini dapat mempengaruhi produktivitas
dan kualitas kerja.Guru merupakan panutan dan contoh bagi siswa-siwanya. Dengan
hal itu di MAN 1 Malang menekankan kedisiplinan kepada guru dan karyawan. Jika
guru dan karyawan tidak disiplin maka siswa-siswanyapun tidak akan menerapkan
kedisiplinan. Misalnya guru harus datang 15 menit sebelum pelajaran dimulai,
hal ini dilakukan untuk memberikan contoh kepada siswa-siswanya. Sehingga siswa
dapat meniru apa yanag dilakukan oleh gurunya. Selain itu di MAN 1 Malang
terdapat kotak saran, dimana siswa dapat
menyampaikan suaranya mengenai kritik dan saran untuk guru dan karyawan.
Kemudian tindak lanjut dari kritik dan saran tersebut dapat dilakukan evaluasi
bagi guru dan karyawan untuk tindakn selanjutnya.
Di MAN 1
Malang dalam menjaga kemonikasi antar rekan kerja yaitu saling menghargai dan
menghargai satu sama lain. Misalnya, dalam meminta bantuan tidak boleh asal
menyuruh begitu saja, jikalau kita masih bisa melakukanya kita lebih baik melakukan sendiri
tetapi jika terpaksa meminta bantuan
orang lain maka memintalah sebelumnya dengan kata ”tolong”, hal ini merupakan yang diterapkan di MAN 1 Malang.
Dengan di terapkannya hal tersebut dapat
membatu meminimalisir terjadinya
konflik antar guru dan karyawan. Selain
itu,
kepuasan kerja di MAN
1 Malang juga sangat
penting dalam
keberlangsungan pemeliharaan karyawan. Karena dalam bekerja jika karyawan
mencapai tahap puas dapat memberikan suntingan
semangat dan motivasi kerja. Misalnya
pemberian insentif kepada karyawan. Berdasarkan informasi dari informan yang
kami dapatkan selain inse ntif,
kekompakan, dan keberhasilan
dalam bekerja serta penghargaan hasil keraja oleh pimpinan dapat meningkatkan
kepuasan kerja.
PEMBAHASAN
Pemeliharaan
Motivasi Pegawai
Pemeliharaan karyawan
dalam suatu sumber daya manusia itu sanagat penting, sebab karyawan merupakan
suatu hal krusial yang dibutuhkan dalam perkembangan dan ketercapaian tujuan
dari suatu lembaga. Jika pemeliharaan karyawan tidak dilakukan akan berakibat
pada penurunan semangat kerja, motivasi dan loyalitas karyawan. Pemeliharaan karyawan
merupakan suatu bentuk menjaga kondisi fisik, psikis, dan sikap karyawan agar
tetap setia dan dapat bekerja secara efektif dan efisisen sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hasibuan
(2005:179) pemeliharan (maintenance)
adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisis fisik, mental dan
sikap karyawan agar meraka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Hasibuan (2005:180) mengungkapkan bahawa
tujuan pemeliharan karyawan yaitu untuk meningkatkan produktifitas kerja
karyawan meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi, meningktakan loyalitas
dan menurunkan trun over karyawan, memberikan ketenangan, kemaman, dan kesehatan
karyawan, meningkatkan kesejahteraan keryawan dan keluarganya, memperbaiki
kondisi fisik mental dan sikap karyawan. Mengurangi konflik serta menciptak
suasana yang harmonis, mengefektifkan pengadaan karyawan. Di MAN 1 Malang
pemeliharaan SDM dilakukan dengan pemberian motivasi, arahan, dan bimbingan
untuk meningkatkan kompetensi guru dan karyawan. Serta mengingatkan tentang
visi, misi dan tujuan dari sekolah tersebut. Adapun pemberian motivasi dengan
mendatangkan motivator-motivator yang ahli dalam bidangnya. Membangkitkan
motivasi kerja di MAN 1 Malang dengan pelatihan dan arahan. Menurut Yunarifah
dan Kustiani (2012) motivasi yang kuat dan kepuasan kerja sangat mempengaruhi
kinerja karyawan. Pimpinan dapat memberikan motivasi kepada karyawan mengenai
peningkatan kinerja dengan melakukan evaluasi kinerja, menaikkan
tunjangan, pemberian bonus atau penghargaan dan kesempatan kepada karyawan.
Hasibuan (2006:141) menyatakan bahwa motivasi penting karena merupakan hal yang
menybabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia agar mau bekerja giat
dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal.
Konseling
dan Stres Kerja
Psikologi
secara umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Pada
dasarnya aspek psikologi seringkali bersinggungfan secara langsung dengan semua
aspek dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah peran psikologi dalam
manajemen sumber daya manusia. Peranan tersebut meliputi pengembangan
kepemimpinan, pengelolaan SDM menjadi lebih baik, mediator, pelatihan,
prikologi, peningkatan motivasi dan moral, meningkatkan kualitas komunikasi,
evaluasi, mengetahui kondisi kejiwaan, konseling, dan meningkatkan
produktivitas. Konseling dilakukan untuk
menemukan solusi-solusi yang dapat dipakai dalam mrngatasi penyelesaian
permasalahan. Hal
ini dilakukan agar permasalahan yang dialami karyawan tidak menganggu
kinerja dan produktifitas yang dihasilkan oleh karyawan. Sayangnya di MAN 1
Malang tidak terdapat konseling bagi guru dan karyawan, melainkan dalam
penyelesaian masalahnya guru diarahkan untuk menemui guru BK dalam melakukan penyelesaian
masalahnya. Padahal dalam dunia kerja konseling
sangat dibutuhkan oleh karyaawan. Terutama pada saat karyawan mengalami stres
kerja, sehingga karyawan membutuhkan suatu penopang untuk menyimpan rahasia
yang ada pada karyawan. Dalam
menghadapai stres kerja, biasanya para guru dan karyawan di MAN 1 Malang melakukan
sharing mengenai masalah yang tengah dihadapai dengan guru BK atau sesame rekan
kerjanya. Dari hasil yang kami dapatkan, hal tersebut sangat efektif untuk
membantu mengurangi keresahan hati yang tengah dihadapinya.
Stres kerja yang terjadi di MAN 1
Malang biasanya terjadi karena kurang fitnya keadaan tubuh dikarenakan
kelelahan, hal tersebut dapat memicu terjadinya stress dalam bekerja. Sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Cary Cooper & Alison Straw dalam Hakim
(2014:132) menyatakan bahwa gejala fisik dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu: (1)
gejala fisik, seperti nafas memburu, tangan lembab, otot tegang, pencernaan
terganggu, dan letih yang tidak beralasan; (2) tingkah laku (secara umum),
perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, gelisah, kehilangan
semangat, kesulitan dalam berkomunikasi seperti berpikir jernih, hilangnya
kreativitas, dan gairah dalam penampilan; (3) gejala-gejala di tempat kerja
seperti kepuasan kerja rendah, kinerja turun, komunikasi tak lancer, inovasi
berkurang, dan kurang produktif dalam bekerja. Jadi kondisi kesehatan karyawan
dalam bekerja sangat penting, sebab jika kesehatan tubuh mengalami penurunan
dapat berdampak pada kinerja, kinerja yang menurun akan mengakibatkan kurang
produktivitasnya kerja dan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan akan terasa sulit. Di MAN 1 Malang upaya yang dilakukan dalam
mengurangi stress yaitu dapat melakukan sharing baik dengan sesame rekan kerja
maupun guru BK, biasanya para guru dan karyawan melakukan kumpul bareng dengan
rekan kerja jika terdapat waktu luang dalam bekerja misalnya pada jam-jam
istirahat kerja. Selain itu, upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam mengatasi
stress pada karyawan yaitu dengan mengadakan familygathering, outbound guru, buka bersama yang dilakukan pada
bulan puasa bersama para guru dan karyawan dan lain sebagainya.
Pendisiplinan
Karyawan
Disiplin kerja dalam dunia kerja
mempunyai peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan organisasi, karena
dengan kedisiplinan organisasi akan lebih mudah dalam mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplin tinggi dalam bekerja, maka mereka akan
bekerja secara efektif, efisien, dan produktif serta dapat memenuhi produk yang
diharapkan oleh masyarakat. Menurut Meilany & Ibrahim (2015) mengungkapkan
bahwa disiplin merupakan tindakan manajemen yang mendorong para karyawan
mematuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut dengan kata lain pendisiplinan
karyawan adalah suatu bentuk pelatihan yang berusahan memperbaiki dan membentuk
pengetahuan sikap dan perilaku karyawan sehingga karyawan secara suka rela
kooperatif dengan karyawan yang lain meningkatkan prestasi kerja. Mangkunegara
(2015:129) menyatakan bahwa, disiplin kerja adalah sebagai pelaksanaan
manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Dari pernyataan diatas
dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen yang
bertujuan untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku karyawan agar sesuai dengan
pedoman atau aturan-aturan yang berlaku dalam organisasi.
Pelaksanaan pendisiplinan karyawan
di MAN 1 Malang dilakukan dengan memberitahukan peraturan-peraturan apa saja
yang harus ditaati selama bekerja di sekolah tersebut. Jika terdapat guru dan
karyawan yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan maka akan dikenai
sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Misalnya guru atau karyawan
yang terlambat datang ke sekolah akan dikenai sanksi pemotongan uang tunjangan
yaitu sebesar Rp 25.000,00, sedangkan guru yang tidak masuk bekerja atau bolos
dikenai sanksi yang serupa dengan jumlah sebesar Rp 60.000,00. Peraturan
tersebut berlaku untuk semua guru dan karyawan baik guru tidak tetap maupun guru
PNS. Bagi guru yang sering melakukan pelanggaran akan diberi peringatan secara
langsung oleh kepala sekolah bagi guru PNS dan kepala tata usaha bagi guru
tidak tetap. Jika hal tersebut masih berlanjut maka pemberian sanksi dapat
berupa pemutasian pegawai hingga pemutusan kerja. Selain itu, pendisiplinan
pegawai juga berasal dari diri para guru dan karyawan itu sendiri. Bila
terdapat hal-hal yang tidak mereka senangi dalam bekerja mereka berusaha
mengatasinya dengan mencoba menerima pekerjaannya dengan lapang dada. Hal ini
sering terjadi pada saat perpindahan tugas atau jabatan di sekolah. Misalnya
guru yang awalnya menjadi ketua dari tim pendisiplinan mengenai tata tertib
sekolah berpindah menjadi ketua UKS, hal ini membuat guru mau tidak mau harus
melakukan adaptasi dan mempelajari lebih lagi mengenai bidang yang diembannya
sekarang. Hal tersebut sesuai dengan teknik disiplin dengan mendisiplinkan diri
menurut Mangkunegara (2015:136) yaitu usaha seseorang dalam mengendalikan
reaksi mereka terhadap keadaan yang tidak mereka senangi, dan usaha seseorang
untuk mengatasi ketidak senangan itu. Dengan menerapkan kedisiplinan yang baik
pada karyawan dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab karyawan akan tugas-tugas
yang diberikan kepadanya serta dapat mendorong gairah kerja, semangat kerja,
efisiensi, dan efektivitas kerja sehingga dapat berdampak pada output yang dihasilkan.
Kepuasan
Kerja
Mangkunegara (2015:117) mengemukakan
bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyongkong atau tidak menyongkong
diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi
dirinya. Dalam bekerja pegawai akan merasa puas apabila aspek-aspek dirinya
menyongkong dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyongkong, pegawai
akan merasa tidak puas. Oleh karena itu di MAN 1 Malang kepuasan kerja
sangatlah penting, jika dalam menjalankan pekerjaannya seorang guru atau
karyawan harus bekerja sesuai dengan tupoksinya. Kemudian pada akhir
kegiatannya akan diadakanya evaluasi
yang dapat mengetahui apa saj kerungan-kekurangannya untuk dapat mencapai
kepuasan kerja. Dalam kepuasan kerja juga terdapat hal-hal yang mempengaruhi
kepuasan kerja yaitu, insentif, kekompakan karena kekompakan dalam bekerja akan
membuat para guru dan pegawai merasa seneng dalam menjalankan pekerjaanya dan
juga dapat menghargai hasil kerja karyawan. Adapun cara pengukuran kepuasan
kerja di MAN 1 Malang dapat diukur darikeberhasilan pekerjaan yang sudah
dilakukan.
KESIMPULAN
Sekolah MAN 1
Malang melakukan perencanaan pemeliharaan SDM seperti mengembangkan kompetensi
guru dan karyawan melalui pelatihan-pelatihan dengan mendatangkan ahli dalam
bidangnya. Pelatihan juga dilakukan untuk lebih meningkatkan motivasi kerja
guru dan karyawan. Terdapat program-program pemeliharaan yang dilakukan oleh
guru dan karyawan yaitu pada hari selasa dan jumat yang biasa disebut dengan
jumat sehat yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antar guru dan
karyawan. Komunikasi antar rekan kerja juga harus selalu dilakukan agar saling
menghargai satu sama lain dan menghindari segala bentuk kesalahpahaman. Pendisiplinan
kepada guru dan karyawan juga dilakukan dengan memberikan sanksi atau punishment kepada siapapun yang
melanggar ketetapan yang telah ditentukan. Karena kedisiplinan dalam kerja
sangat diperlukan dan dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas kerja guru
dan karyawan di sekolah MAN 1 Malang. Dalam masalah stress kerja yang dialami
guru dan karyawan di sekolah MAN 1 Malang yang disebabkan terlalu banyaknya
kerjaan sehingga dapat menyebabkan guru dan karyawan mengalami kelelahan atau
merasa stress, maka sekolah akan beruapaya mengurangi rasa stress kerja guru
dan karyawan sekolah MAN 1 Malang dengan melakukan family gathering outbond serta studi banding yang dilakukan di
sekolah lain.
SARAN
Pemeliharaan
SDM akan lebih baik jika terdapat program yang lebih unggul dalam mengembangkan
kompetensi dan menciptakan motivasi guru
dan karyawan. Dalam masalah stress kerja yang dialami guru dan karyawan
sebaiknya tidak hanya diarahkan pada guru BK yang ada di sekolah. Tetapi
sekolah seharusnya mempunyai konseling bagi guru dan karyawan, karena konseling
dalam dunia kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan. Terutama pada saat karyawan
mengalami stress kerja, sehingga karyawan membutuhkan penopang untuk menyimpan
rahasia yang ada dalam diri karyawan serta masalah-masalah yang mungkin
menyebabkan produktivitas dan kualitas kerjanya. Karena dengan adanya konseling
diharapkan dapat sedikit meringankan stress kerja yang mungkin dialami seorang
karyawan dalam dunia kerja.
DAFTAR RUJUKAN
Hakim, A. 2014. Dinamika Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi. Semarang: Press Digimedia.
Hasibuan,
M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasibuan,
M.S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Priyono
& Marnis. 2008. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Sidoarjo: Zifatama Publisher.
Yunarifah,
U.N. & Kustiani, L. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT Kebon Agung Malang. Modernisasi.
(Online) (https://www.researchgate.net/publication/307640454_PENGARUH_MOTIVASI_KERJA_TERHADAP_KINERJA_KARYAWAN_PT_KEBON_AGUNG_MALANG), Vol. 8, Nomor 2, Juni 2012,
diakses 8 Februari 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar